Rabu, 01 April 2015

10 seniman dalam negeri dan luar negeri

10 Tokoh Pelukis Dalam Negeri dan Luar Negeri
1.      AFFANDI KOESOEMA

Nama lengkap                         : Affandi Koesoema
Nama Panggilan                      : Affandi
Tempat dan Tanggal Lahir      : Cirebon, 23 Mei 1904
Pekerjaan                                 : Pelukis
Pendidikan                              : HIS, MULO dan tamat di AMS
Bidang yang ditekuni             : Karya Lukis
Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia Internasional, Berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an, ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Affandi adalah pelukis yang produktif, ia telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.  Sebelum melukis Affandi pernah menjadi guru dan tukang sobek karcis dan juga ia pernah bekerja sebagai pembuat gambar reklame disalah stu bioskop di Bandung. Bakat melukis pada diri Affandi pernah menorehkan cerita yang menarik dalam kehidupannya. Suatu saat, ia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindarath Tagore. Ketika tiba di India, Ia pernah ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya biasiswa yang telah diterimanya dia gunakan untuk mengadakan pameran keliling di India.
Museum Affandi diresmikan oleh Fuad Hasan . Museum ini didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya. Saat ini, terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di Museum Affandi, dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan – lukisan tersebut tidak dijual karena itu adalah karya restropektif yang punya nilai kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai.

Contoh Karyanya:








          







2.      BARLI SASMITAWINATA

            Barli Sasmitawinata adalah seorang pelukis realis asal Indonesia. Ia mulai menekuni dunia seni lukis sekitar tahun 1930-an dan merupakan bagian dari “Kelompok Lima” yang juga beranggotakan Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, dan Wahdi. Awalnya ia menjadi pelukis atas permintaan kakak iparnya pada tahun 1935 agar ia memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung. Di sana ia banyak belajar melukis alam benda. Setelah berguru pada pelukis Italia Luigi Nobili (juga di Bandung), pada tahun 1950-an ia lalu melanjutkan pendidikan seni rupa di Eropa.
Latar belakang pendidikan tingginya di Belanda dan Perancis (Académie de la Grande Chaumière, Paris, 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam, 1956) terwakili dalam karya-karyanya yang menunjukkan penguasaan teknik menggambar anatomi tubuh secara rinci.


Contoh Karyanya:














3.      WAHDI SUMATRA

Wahdi Sumatra merupakan pelukis Naturalis, lahir di Bandung, oktober 1917. Sejak di bangku kelas tiga di HIS ia sudah gemar menggambar. Tamat di HIS 1935, ia mendapat bimbingan dari pelukis Abdullah Suriosubroto, ayah dari pelukis Basuki Abdullah selama beberapa bulan. Karena dorongan Dr. Kadmirah yang melihat bakat yang dimilikinya, kemudian ia mengembangkan bakat yang dimilikinya dengan berlatih melukis bersama dengan pelukis Affandi yang dulu tinggal di Gang Wangsareja, Bandung. Tahun 1964, ketika bandung diduduki Belanda, ia mengungsi ke Sumedang. Selama pengungsian dia tidak melukis sama sekali. Kembali tahun 1951, ia ikut bergabung dengan Himpunan Pelukis Bandung St. Lucas Gilde yang dipimpin oleh doctor yang berkebangsaan Austria.
            Karena kesulitan hidup sebagai seorang pelukis, ia pernah melamar menjadi seorang guru Sekolah Rakyat dan diterima, namun hanya bertahan selama dua tahun. Ia kemudian membuka toko mebel ‘Sri Tunggal’ di Cicadas. Perusahaan itu berkembang dengan baik, sehingga ia mampu membeli sebidang tanah di Kiaracondong yang kemudian dijadikan ‘Sanggar Sangkuriang’. Tahun 1975 ia bersama Affandi, Barli, dan Sudarso mengadakan pameran bersama di TIM dengan sponsor DIU. Tahun 1976 ia mengadakan pameran tunggal atas sponsor Ajip Rosidi di Balai Budaya Jakarta. Tahun 1977 mengadakan pameran tunggal di TIM atas Sponsor DKJ. Tahun 1975 setelah selesai mengadakan pameran bersama, ia meresmikan ‘Sanggar Sangkurian’. Tahun 1979, atas usaha Ramadhan K.H., Wahdi sempat melawat ke Eropa, yang dijadikan kesempatan olehnya untuk melihat-lihat lukisan klasik dalam museum-museum.
Contoh Karyanya:







           


4.      RADEN SJARIF


Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah salah seorang pelukis paling terkenal dari Indonesia. Bisa dibilang ialah orang pertama Indonesia yang meng-internasional. Pergaulannya yang lusa menghantarkannya pada bangsawan dan keluarga kerajaan Inggris, Prusia, Austria dan Belanda. Tak sedikit pula yang menganugerahinya tanda penghargaan, yang kemudian selalu ia sematkan di dada. Di antaranya, bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster de frans Joseph Orde (C.F.J), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P), Ridder va de Witte Valk (R.W.V), dll.
Sedangkan penghargaan dari pemerintah Indonesia diberikan tahun 1969 lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, secara anumerta berupa Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia. Wujud perhatian lain adalah, pembangunan ulang makamnya di Bogor yang dilakukan oleh Ir. Silaban atas perintah Presiden Soekarno, sejumlah lukisannya dipakai untuk ilustrasi benda berharga negara, misalnya akhir tahun 1967, PTT mengeluarkan perangko seri Raden Saleh dengan reproduksi dua lukisannya bergambar binatang buas yang sedang berkelahi. Berkat Raden Saleh, Indonesia boleh berbangga melihat karya anak bangsa menerobos museum akbar seperti Rijkmuseum, Amsterdam, Belanda, dan dipamerkan di museum bergengsi Lauvre, Paris, Prancis.
Contoh Karyanya:












5.      CHUSIN SETIADIKARA

Chusin Setiadakara, salah satu seniman lukis senior yang dimiliki Indonesia ini sedang menyelenggarakan Pameran Tunggal pertamanya di Tahun 2011, dengan diberi judul ‘Chusin’s Realistic Painting, A Thesis’, pameran ini seperti seakan memberikan suatu tema pembahasan berskala besar yang berhubungan dengan Chusin dan gaya realis lukisan yang menjadi ciri khas dirinya. Seperti yang kita ketahui, Chusin Setiadikara terkenal dengan gaya lukisan realisnya dan pendekatan fotografis, yang artinya setiap model lukisan yang dibuatnya pertama kali dihasilkan melalui media foto dan baru dituangkan ke atas kanvas dengan menggunakan media Charcoal serta Cat Minyak, hasilnya adalah suatu ciri khas Chusin dimana dalam beberapa lukisannya terasa seperti sebuah kolase, ia menggabungkan drawing charcoalnya dengan lukisan cat minyak, beberapa objek terkadang dijadikan satu seperti membawa pesan terselubung akan arti yang ingin di sampaikan.
Seniman yang lahir pada tahun 1949 di Bandung Jawa barat ini dalam setiap lukisannya sering sekali menjadikan Pasar Kintamani yang berada di Bali menjadi Subject matter lukisannya, setelah sebelumnya tinggal menetap di Bandung, pada tahun 1987 ia pindah dan kemudian menetap tinggal di Bali. Hal tersebut dilakukan karena dia merasa gelisah karena proses produktif dirinya sebagai pelukis tidak berjalan. Setelah kembali ke Bali, ia mulai mengevaluasi dirinya sebagai seorang pelukis.
Pameran ‘Chusin’s Realistic Painting, A Thesis’ yang di selenggarakan di galeri Nasional   ini bias di bilang bukan sembarang pameran, karena apa yang di Sajikan oleh Pameran Tunggal Chusin ini bukan sekedar pameran lukisan yang menampilkan karya seorang seniman lukis senior Indonesia, tapi juga merupakan Manifesto dari Chusin Setiadakara akan karir karyanya sebagai seorang pelukis realis.

Contoh Karyanya:



        









6.      LEONARDO DA VINCI


Leonardo da vinci, lahir di Vinci, provinsi Firanze, Italia, 15 April 1452 dan meninggal di Clos Luce, Prancis, 2 Mei 1519, pada umur 67 tahun. Leonardo adalah seorang arsitek, musisi, penulis, pematung dan pelukis Rinaesans, Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe “manusia rinaesans” dan sebagai jenius universal. Leonardo di kenal karena kepiawaiannya dalam melukis, lukisannya yang terkenal seperti Mona Lisa dan Jamuan Terakhir.
            Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481, Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) disana. Di Milan karyanya yang paling tekenal adalah ”kuda Sporza” yang dikerjakannya kurang lebih selama 11 tahun. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma. Mahakaryanya, jamuan terakhir (The Last Super) 1495-1497, yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalahMona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang. 

 Contoh Karyanya:
 


   









7.      MACHAELANGELO BUONAROTTI

      Machaelangelo lahir di Italia pada tanggal 6 maret 1475, dan wafat pada tanggal 18 Februari 1564. Ayahnya menginginkan agar Machaelangelo berkonsentrasi ke profesi yang lebih mapan, namun Machaelangelo menyukai seni rupa. Selain sebagai pelukis ia  juga seorang pemahat, pujangga dan arsitek zaman Rinaisance.
Contoh Karyanya:
 

      






8.      PABLO PICASSO

Pablo Ruiz Picasso (lahir 25 Oktober 1881 – meninggal 8 April 1973 pada umur 91 tahun) adalah seorang seniman yang terkenal dalamaliran kubismedan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung. Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881 dengan nama lengkap Pablo (or El Pablito) Diego José Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno Crispín Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Ruiz Blasco y Picasso López.
Picasso memiliki sifat yang selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan suatu halangan untuk memperoleh beragam ilmu. Pada usia 23 tahun, ia ke Paris kota pusat seni dunia pada masa itu. Picasso menghasilkan 20.000 karya dalam hidupnya, yang menarik Picasso selalu berganti gaya lukisan. Ini terjadi karena Picasso memiliki banyak teman. Seperti dari gaya lukisan biru dan merah jambu (karena lukisan didominasi warna biru dan merah jambu) berubah drastis ke gaya kubisme, akibat pengaruh pertemanannya dengan Georges Braque. Inpirasi dari kenyataan hidup.
Lebih unik lagi, Picasso juga menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi. Konon, setiap wanita memberikan inspirasi berbeda baginya. Misalnya dari kekasihnya, Marie-Terese Walter, ia menghasilkan karyaLa Reve (mimpi) yang laku terjual 48.402.500 dolar AS. Dari kekasihnya yang lain, Eva Gouel, terlahir lukisan Femme Assise Dans Un Fauteuil, yang termasuk salah satu adikarya gaya kubistis. Tak heran jika Picasso sampai dijuluki Don Juan (playboy). Selain berganti-ganti kekasih, ia juga telah menikah beberapa kali, antara lain dengan Fernande Olivier, Marchelle Thumbert, Olga Kohklova dan Jaqueline Roque.
Contoh Karyanya:
  










9.      REMBRANDT VAN RIJT

Rembrandt Harmenszoon van Rijt lahir di Leiden, Belanda pada hari Sabtu, 15 Juli 1606. Rembrandt adalah seorang pelukis warga Negara Belanda yang dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Belanda bahkan Eropa. Kontribusinya dalam seni berada dalam masa kejayaan “Golden Dutch Golden Age”. Pada usia 14 tahun, Rembrandt mendaftarkan diri pada universitas Leiden, namun ia putus kuliah pada tahun yang sama daan magang di studio Jacob van Swanenburgh. Pada usia 17, ia pergi Amsterdam dan belajar bersama pelukis sejarah Pieter Lastman. Rembrandt menciptakan lebih dari 600 lukisan, dengan kira-kira 60 buah diantaranya adalah lukisan potret.
            Meskipun sukses sebagai seorang seniman, guru dan pedagang karya seni, gaya hidupnya yang terlalu mewah memaksa dia untuk menyatakan diri bangkrut pada tahun 1656. Namun produksi lukisannya tidak menjadi surut, dan ia tetap terus berkarya.
Contoh Karyanya:


   
             







10.  PAUL CEZANNE


Paul Cézanne lahir di Aix-en-Provence, salah satu bagian dari daerah selatan Perancis pada 19 Januari 1839 dan meninggal 22 Oktober 1906 di wilayah kelahirannya pada usia 67 tahun. Masa 1859 hingga 1861 dihabiskan Cézanne untuk mendalami bidang hukum di Aixm. Namun bidang hukum ditinggalkannya, kemudian pindah ke Paris untuk mengembangkan dunia seni lukis.
Cezanne adalah pelukis Perancis yang hidup pada masa Post Impresionisme. Karyanya merupakan peralihan dari konsep seni abad 19 menuju kebebasan mutlak seni pada abad 20. Jiwanya yg inovatif dan selalu melakukan perubahan tercermin pada karyanya, pemberontakan terhadap paham impresionisme yang saat itu sedang populer. Hal ini menjadi inspirasi seniman pembaharu seperti gaya kubisme Picasso, meskipun gaya Cezanne sendiri belum bisa disebut kubisme. Karyanya juga menginspirasi seniman fauvisme. Bagi kalangan seni modern pada abad 20, Cézanne adalah bapak konsep kesenian modern. Pablo Picasso memanggilnya "Bapak bagi kita semua". Pada tahun 1906, Cezanne jatuh pingsan saat membuat lukisan di luar ruangan dalam keadaan badai. Seminggu kemudian, pada 22 Oktober, ia meninggal akibat peunomia.
Contoh Karyanya: